Jurnalisme adalah sebuah laku moral. Begitu dikatakan Goenawan Mohammad di bagian pengantar buku The Elements of Journalism edisi bahasa Indonesia. Seperti itu juga prinsip yang diyakini oleh Lembaga Pers Mahasiswa Ekonomi (LPME) Ecpose Fakultas Ekonomi Universitas Jember.

        Untuk mewujudkan prinsip mulia tersebut, tentu saja dituntut kerja keras. Sebab, hanya dengan kerja keras itulah, kita bisa mewujudkan model jurnalisme yang berpihak, namun tetap integaral dalam koridor tanggung jawab, akurat, dan verifikatif.

        Dengan kerjakeras tersebut, kami, LPME Ecpose, setidaknya mulai berhasil menapakkan kakinya untuk menjunjung tinggi prinsip ”jurnalisme sebagai laku moral” dalam setiap terbitannya. LPME Ecpose, hingga sekarang, mempunyai empat media terbitan.

        Pertama, Majalah ”Ecpose” (ISSN 0852 5994). Sebagai upaya pentradisian ”reading habit”, kami selalu berusaha menyajikan sebuah terbitan yang informatif, aktual, dan ilmiah.

        Mengusung genre ”jurnalisme berbasis keilmuan” dan dikelolaoleh pekerja media yang tangguh sebagai hasil seleksi yang ketat dan kerja teruji, Majalah ”Ecpose” mempunyai nilai plus di mata pembaca. Hingga kini, Majalah ”Ecpose” telah terbit sebanyak 25 edisi. Tema-tema yang diangkat berfokus pada kepedulian kami atas memburuknya sisi-sisi humanis peradaban manusia.

        Dengan tiras 4.000 eksemplar, Majalah ”Ecpose” selaluberupaya memperluas wilayah distribusinya. Selain menjadi konsumsi sivitas akademika Universitas Jember, Majalah ”Ecpose” juga didistribusikan ke Lembaga Pers Mahasiswa (LPM) se-Indonesia; mulai dari Medan hingga Ujung Pandang; lembaga penelitian, penerbit-penerbit buku, kelompok studi di berbagai kota, dan jaringan LSM dan Ornop se-Indonesia.

        Dilambari keinginan untuk memberikan sedikit curah gagasan,format dalam Majalah ”Ecpose” mencoba memotret kehidupan dengan analisis yang kritis dan logis. Harapan kami, semua itu bisa menjadi titik pijak bagi kaum intelektual muda untuk memantapkan pikir dan lakunya dalam kerja-kerja kemanusiaan.

        Kedua, Buletin Demokrasi Ecpose (Buldokc). Buldokc terbit pada tanggal 10 setiap bulannya. Mengusung berita-berita kritis di kampus Universitas Jember, Buldokc berhasil diterima sivitas akademika Universitas Jember.

        Buldokc terbukti berhasil menjadi media massa bulanan yang berpengaruh bagi sivitas akademika Universitas Jember. Hal itu bisa dilihat dari semakin meningkatnya tiras dari waktu ke waktu dan banyaknya surat pembaca dan tulisan yang masuk ke meja redaksi.

        Dimulai dari tiras hanya 250 eksemplar pada 2005, langsung melesat menjadi 1.000 eksemplar pada 2007. Pada akhir 2007, Departemen Usaha LPME Ecpose menargetkan tiras Buldokc bisa mencapai 1.250 eksemplar. Intensitas waktu terbit juga ditargetkan meningkat menjadi dua kali terbit dalam sebulan.

        Ketiga, Press Tempel (Pretel). Pretel adalah terbitan stensilan sebanyak satu lembar yang ditempel di tempat-tempat strategis dengan ukuran kertas B 4. Terbit dua minggu sekali, Pretel dimaksudkan untuk memuat berita-berita kritis yang mendesak untuk dikampanyekan. Dengan tiras 500 eksemplar dengan wilayah sebaran daerah kampus Universitas Jember, Pretel telah mampu menarik perhatian dari banyak kalangan pemerhati media alternatif.

        Keempat, Majalah Dinding Republik Sastra. Republik Sastra tampil dalam format majalah dinding dan hadir setiap tiga minggu sekali. Penerbitan Republik Sastra secara khusus dimaksudkan sebagai lahan dialektika kebudayaan, terutama dalam hal kajian sastra.[]